Tabloidpulsa.co.id - Nama besar Samsung tentu menjadi alasan banyak orang untuk memilih perangkat besutan vendor Korea ini sebagai ponsel yang digunakan. Menyadari hal tersebut, Samsung pun tampaknya berusaha menyediakan banyak pilihan perangkat untuk semua tingkatan segmen pengguna.
Yang terbaru Samsung bahkan menghadirkan smartphone untuk kelas pemula yang baru ingin mencoba sistem Android dengan harga yang relatif sangat terjangkau untuk sebuah smartphone Android branded lewat Y Neo yang juga dikenal sebagai Pocket Neo di beberapa negera lain. Lalu seberapa layakkah ponsel ini untuk di miliki?
Yang terbaru Samsung bahkan menghadirkan smartphone untuk kelas pemula yang baru ingin mencoba sistem Android dengan harga yang relatif sangat terjangkau untuk sebuah smartphone Android branded lewat Y Neo yang juga dikenal sebagai Pocket Neo di beberapa negera lain. Lalu seberapa layakkah ponsel ini untuk di miliki?
Desain
105x57.8x11.8mm | 100.5 gram| full
touchscreen| material plastik| port audio 3.5mm | tombol lock/power|
port microUSB, lubang mic| tombol volume
Kecil, tambun dan berbahan plastik membuat ponsel ini terlihat seperti ponsel mainan anak-nak, meski tentu saja bukan.
Tampak benang merah pada desain Y Neo
yang terhubung pada desain seri Galaxy yang belakangan hadir seperti S4,
S4 Mini, Core Mega dan lainnya. Hanya saja tombol home di sisi muka
tampak lebih besar akibat efek proporsi antara ukuran tombol dan bodi
ponsel.
Mengapit tombol home, terdapat 2 tombol
kapasitif yaitu menu dan back di bawah layar. Sementara tombol
power/lock dan pengatur volume berada di sisi bersebrangan, tepi kanan
dan kiri bodi ponsel.
Port microUSB yang berfungsi sebagai
gerbang penghubung charger dan kebel data menuju komputer diletakkan di
sisi bawah sedang port audio jack menghuni sisi atas.
Display
Layar sentuh TFT kapasitif| 256 ribu warna| 240 x 320 pixels| 3.0 inches|~133 ppi pixel density| multi touch
Semungil harganya, ponsel ini dibekali
layar seluas 3 inci saja, membuat pengguna dengan ukuran jari besar akan
menemukan kesulitan untuk mengetik di papan ketik virtual yang tentunya
juga berukuran kecil.
Tak sampai disitu, resolusi layar sebatas
QVGA membuat tulisan berukuran kecil yang tersaji di layar terutama
saat browsing artikel di internet menjadi sulit terbaca tanpa melakukan
zoom in terlebih dahulu.
Dengan kedalaman warna sebatas 256 ribu, sajian warna di layar Y Neo tampak tidak natural oleh saturasi berlebihan.
Kecerahan (brigthness) juga di bawah
rata-rata smartphone era terkini, membuat layar sulit terlihat jika
digunakan diluar ruangan pada siang hari.
Y Neo tidak dilengkapi ambience sensor
yang berguna untuk mengenali kondisi pencahayaan di sekitar untuk
disesuaikan dengan tingkat kecerahan layar, alhasil kecerahan layar
ponsel ini hanya bisa diatur manual tanpa pilihan auto brightness.
Sistem Operasi dan UI
Android OS| v4.1.2 (Jelly Bean)
Meski termasuk produk kelas pemula, namun
sistem Android yang dikantongi Y Neo bukan versi yang usang, karena
versi Jellybean tersedia secara default.
Dengan tampilan ala TouchWIZ UI khas
Samsung, pengguna disuguhkan ikon, wallpaper, hingga interface yang
familiar terutama bagi pengguna setia keluarga galaxy besutan vendro
Korea tersebut.
Lockscreen menampilkan informasi waktu dan tanggal dengan 3 buah ikon shortcut aplikasi.
Homescreen terdiri dari 7 panel dengan 2
diantaranya telah dihiasi sejumlah ikon aplikasi dan widget google
search pada panel utama.
Beralih ke app drawer. Bagian ini dibagi
atas 3 tab yang memisahkan antara aplikasi, widget serta aplikasi yang
diunduh oleh pengguna.
Meski layarnya kecil namun area
notifikasi di penuhi banyak fungsi dan informasi seperti waktu dan
tanggal, 8 buah ikon kontrol cepat (quick toggle) yang memanjang ke
samping, jalan pintas menuju menu setting, pengatur tingkat kecerahan
layar, dan tentu saja daftar notifikasi.
Hardware dan Benchmark
Single Core Application Processor|
850 MHz| GPU VideoCore IV HW| 512MB RAM| Internal Storage: 4GB|
external: microSD, up to 32 GB| baterai Li-Ion 1200mAh
Samsung tampaknya cukup berhasil
memadukan antara sistem Android Jelly bean dengan rangkaian perangkat
keras dibalik dapur pacunya. Karena meski pun terbilang seadanya, namun
chipset berprosesor single core dengan kecepatan yang bahkan tidak
mencapai 1GHz, sudah mampu memberi kinerja yang lancar-lancar saja.
Namun sudah cukup jelas, jika ponsel ini
tidak ditujukan bagi pengguna yang gemar bermain game, meski sebenarnya
game casual seperti angry bird atau temple run masih bisa dimainkan
asalkan tidak berjalan bersama beberapa aplikasi dalam waktu yang sama.
Aplikasi benchmark Quadrant Standard
Edition memberinya skor 2164, sementara dengan aplikasi milik Antutu
ponsel ini diberi nilai 6010.
Dari 4GB memori internal yang disediakan,
pengguna bisa menggunakan sekitar 1.9GB saja, angka yang tergolong
minim dan pastinya pengguna perlu menambahkan memori eksternal dalam
bentuk microSD yang sayangnya tidak tersedia pada paket penjualan.
Konektifitas
Dual SIM| Quadband
GSM(850/900/1800/1900)|Dualband HSDPA (900/2100)| GPRS | EDGE | HSDPA,
7.2 Mbps| HSUPA, 5.76 Mbps| Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot| Bluetooth
v4.0| microUSB v2.0
Selain harganya yang tergolong murah
untuk kategori smartphone Android branded, daya tarik Y Neo terletak
pada sisi konektifitas. Dimana ponsel ini dilengkapi fitur dual SIM dan
telah mampu berjalan di jalur data operator kecepatan tinggi, HSDPA.
Selain itu, pengguna juga diberika
alternatif transaksi data melalui bluetooth ataupun sambungan nirkabel
wifi yang bisa dibagikan ke perangkat lain melalui fitur wifi hotspot.
Kamera
2MP| 1600x1200 pixels| Perekam video QVGA@15fps
Interface kamera Y Neo tampak familiar
dengan membagi menempatkan 2 bagian kontrol di sisi kanan dan kiri layar
(pada orientasi landscape).
Di sisi kanan terletak switch antara mode
kamera foto dan perekam video, tombol shutter virtual, dan shortcut
menuju galeri. Di sisi berseberangan, terdapat 4 buah ikon pengaturan
yang secara default adalah shooting mode, effects, brightness/EV
(exposure value) dan settings.
Selain settings, ikon pengaturan di sisi
kanan viewfinder ini bisa diganti dengan pilihan pengaturan lain yang
lebih sering digunakan seperti misalnya metering, scene mode, timer,
resolusi, white balance, dan guidelines (garis pandu untuk komposisi
objek).
Ponsel ini memiliki 4 pilihan shooting mode (termasuk panorama), 4 efek warna dan 9 scene mode.
Bicara hasil, bidikan Y Neo tidak
istimewa namun tidak pula begitu buruk. Setidaknya pengguna masih bisa
melihat jelas objek foto ketika memotret di dalam ruangan dengan
pencahayaan standar indoor meski tentunya banyak noise yang terlihat.
Hasil Kamera
Kelebihan
• Harga relatif murah
• Android Jellybean
• Dual SIM
Kekurangan
• Prosesor singlecore dengan kecepatan minim
• Fitur terbatas
• Kualitas hasil kamera rendah
Kesimpulan
Jika tujuan Anda hanya untuk sekedar
mencicipi sistem Android beserta sejumlah aplikasi bawaan khasnya yang
popularitasnya seperti sulit tuk tertandingi untuk beberpapa tahun ke
dapan, Y Neo bisa jadi pilihan tepat karena di samping harganya yang
bersahabat, paduan Android versi Jellybean dan TouchWIZ UI seperti
menjadi garansi pengalaman penggunaan (user experience) menarik
ber-Android.
Namun jika Anda bermaksud untuk menjajal
pengalaman ber-Androd lebih jauh dengan menambahkan banyak game dan
aplikasi ke dalam ponsel ini, sepertinya Y Neo akan memberi Anda
beberapa masalah performa yang "laggy".
Penulis: Anwar Aburizal
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar sesuai dengan topik yang dibicarakan dan jangan meninggalkan SPAM !